Berita ini sangat mengejutkanku. Sang guru itu telah pergi. Seorang seniman besar Malang meninggalkan sejuta karya seni dan banyak kenangan serta semua pengalaman tak terlupakan bagi semua murid beliau. Mas Budi telah pergi dalam balutan kecintaan dan pengabdiannya pada dunia seni yang sudah mendarah daging.
Pagelaran 35 tahun kiprah Budi Ayuga tinggal menunggu hari. semua persiapan dan poster telah terpampang. Bahkan mungkin semua orang telah menantikan penampilanmu dan semua tim dalam kemegahan pagelaran itu.
Mas Budi, terimakasih atas semua yang telah engkau ajarkan pada muridmu terkhusus aku. Dari sanggar yang kau bimbing, aku telah menemukan saudara baru, mengenal dunia baru yang sama sekali belum pernah aku sentuh. Terimakasih atas segala pengalaman yang berharga.
29 Juli 2019, aku menerima pesan WA yang disampaikan oleh mbak Ira yang juga seniorku di Budi Ayuga atas musibah yang menimpa mas Budi. Dari kronologis yang aku baca dari akun FB pak Yongki Irawan.
Di Sabtu malam 28 Juli 2019, mas Budi tampil mengisi acara pagelaran Kampung Celaket dengan atraksi yang cukup berbahaya. Dalam konsepnya mas Budi masuk ke dalam tong dan kemudian di bakar. Namun musibah tak dapat terelakkan, tubuh mas Budi terbakar hingga hampir sekujur tubuh dan wajah. Malam itu juga mas Budi dilarikan ke UGD RS Lavalette untuk mendapatkan perawatan intensif.
Rencananya mas Budi akan menjalani operasi pada hati Senin 30 Juli 2019. Luka bakar terbuka yang kabarnya hingga mencapai 80% membuat mas Budi tidak bisa dijenguk oleh sembarang orang.
Rekan-rekan di Malang berkumpul menggalang dana untuk meringankan beban keluarga dlaam membiayai operasi dan perawatan mas Budi hingga pulih, sehat dan kembali berkarya.Aku yang tinggal di Balikpapan hanya bisa sedikit membantu, mendoakan dan mencari tahu update kondisi mas Budi dari seorang teman lama yang kebetulan suaminya berteman dekat dengan keluarga mas Budi.
Hingga aku mendapat kabar mengejutkan bahwa mas Budi telah meninggal pukul 15.00 wib di tanggal 12 Agustus 2019. Serasa tak percaya Allah secepat ini menghendaki mas Budi kembali ke pangkuanNya.
Selamat jalan mas Budi, kini kau tak sakit lagi. Jasa dan ilmu yang kau berikan pada anak didikmu sungguh bermanfaat. Semoga kelak anak-anak didikmu bisa melanjutkan cita-citamu.
Mas Budi telah membuktikan kecintaaannya pada dunia seni, bahkan hingga akhir hayatnya. Terimakasih mas Budi, terimakasih atas cucuran air mata dan keringat demi melahirkan generasi penerus pecinta seni dari kota Malang.
Dari anak didikmu yang tak bisa bertakziah ke rumah duka, YosicaFe.
Lihat postingan ini di Instagram